KUNJUNGI JAMBI,PANGERAN CHARLES LIHAT HUTAN SUMATRA
KITA,Pewaris tahta Kerajaan Inggris,Prince of Wales atau lebih di kenal dengan Pangeran Charles,menunjukan perhatian dan dukungan yang besar terhadap upaya-upaya pelestarian hutan tropis.Hal ini di tunjukan dengan rencana kunjungannya ke sejumlah Negara pemilik hutan di Asia,termasuk Indonesia,pulau Sumatera tepatnya di Propinsi Jambi.
Pangeran Charles terhadap upaya pencegahan deforestasi ini tak lepas dari hasil evaluasi tim peneliti Inggris yang di ketahui oleh Sir Nicholas Stern,yang menyebutkan bahwa perubahan iklim global semakin nyata dan akan berakibat sangat buruk terhadap perekonomian dunia jika tidak ada upaya perbaikan dari sekarang.Salah satu pemicu terbesarnya adalah deforestasi besar-besaran yang terjadi di penjuru dunia,termasuk Indonesia khususnya hutan Sumatera.
Salah satu uapaya pencegahan deforestasi yang mendapat perhatian Pangeran charles adalah inisiafit restorasi ekosistem di hutan produksi yang di rintis oleh salah satu lembaga peduli pelestarian hutan.Inisiatif ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan okosistem dan kondisi hutan alam di hutan produksi.
Departemen Kehutanan sejak tahun s004 dengan dukungan Prince of Wales akhirnya pada awal tahun 2008 lembaga tersebut mengantunngi izin konsesi restorasi ekosistem pada hutan produksi di Sumatera Selatan untuk 100 tahun.Konsesi tersebut merupakan bagian dari kawasan hutan seluas 101.000 hektar yang telah di tunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai lokasi pertama restorasi ekosistem di Indonesia,khsusnya di pulau Sumatera ,Propinsi Jambi.Kawasan tersebut saat ini di kenal sebagai HARAPAN RAINFOREST.
Pangeran Charles berkunjung ke Jambi di dampingi oleh Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin,selain melihat kondisi dari dekat hutan ini,Pangeran Charles melakukan penanaman pohon untuk penghijauan bersama Gubernur Jambi.Dengan kondisi Hujan lebat tak membuat Pangeran Charles mengeluh,hari ini alam tak bersahabat,untuk masuk ke lokasi cukuplah sulit dengan tiga kali ganti kendaraan doble gardan masuk ke hutan membuat pengalaman sendiri secara bersama pula untuk mengenang arti betapa pentingnya pelestarian hutan yang telah gundul akibat tangan –tangan yang tak bertanggung jawab.
KITA,Pewaris tahta Kerajaan Inggris,Prince of Wales atau lebih di kenal dengan Pangeran Charles,menunjukan perhatian dan dukungan yang besar terhadap upaya-upaya pelestarian hutan tropis.Hal ini di tunjukan dengan rencana kunjungannya ke sejumlah Negara pemilik hutan di Asia,termasuk Indonesia,pulau Sumatera tepatnya di Propinsi Jambi.
Pangeran Charles terhadap upaya pencegahan deforestasi ini tak lepas dari hasil evaluasi tim peneliti Inggris yang di ketahui oleh Sir Nicholas Stern,yang menyebutkan bahwa perubahan iklim global semakin nyata dan akan berakibat sangat buruk terhadap perekonomian dunia jika tidak ada upaya perbaikan dari sekarang.Salah satu pemicu terbesarnya adalah deforestasi besar-besaran yang terjadi di penjuru dunia,termasuk Indonesia khususnya hutan Sumatera.
Salah satu uapaya pencegahan deforestasi yang mendapat perhatian Pangeran charles adalah inisiafit restorasi ekosistem di hutan produksi yang di rintis oleh salah satu lembaga peduli pelestarian hutan.Inisiatif ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan okosistem dan kondisi hutan alam di hutan produksi.
Departemen Kehutanan sejak tahun s004 dengan dukungan Prince of Wales akhirnya pada awal tahun 2008 lembaga tersebut mengantunngi izin konsesi restorasi ekosistem pada hutan produksi di Sumatera Selatan untuk 100 tahun.Konsesi tersebut merupakan bagian dari kawasan hutan seluas 101.000 hektar yang telah di tunjuk oleh Menteri Kehutanan sebagai lokasi pertama restorasi ekosistem di Indonesia,khsusnya di pulau Sumatera ,Propinsi Jambi.Kawasan tersebut saat ini di kenal sebagai HARAPAN RAINFOREST.
Pangeran Charles berkunjung ke Jambi di dampingi oleh Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin,selain melihat kondisi dari dekat hutan ini,Pangeran Charles melakukan penanaman pohon untuk penghijauan bersama Gubernur Jambi.Dengan kondisi Hujan lebat tak membuat Pangeran Charles mengeluh,hari ini alam tak bersahabat,untuk masuk ke lokasi cukuplah sulit dengan tiga kali ganti kendaraan doble gardan masuk ke hutan membuat pengalaman sendiri secara bersama pula untuk mengenang arti betapa pentingnya pelestarian hutan yang telah gundul akibat tangan –tangan yang tak bertanggung jawab.
No comments:
Post a Comment